Kesurupan
adalah sebuah kondisi di mana kepribadian seseorang dikendalikan oleh sesuatu
dari luar. Kesurupan lebih sering dialami oleh seseorang yang lemah dalam
mengenal dirinya, yang tidak terlatih merasa akrab dengan dirinya sendiri.
Fenomena
kesurupan tidak hanya seperti apa yang selama ini kita kenal dengan kerasukan
jin atau roh jahat, akan tetapi kesurupan lebih luas dari itu. Segala pengaruh
yang datangnya dari luar diri dan mengakibatkan seseorang menjadi terkendali,
maka hal itu berarti kesurupan.
Misalnya:
seseorang yang terlalu percaya pada mainstream, yang menelan mentah-mentah
berita dari luar, yang dengan mudah terbawa oleh desas-desus, dan yang mudah
mempercayai sesuatu yang tanpa mempertanyakan secara wajar. Dalam jangka
pendek, sepertinya kesurupan seperti ini tidaklah berpengaruh buruk. Akan
tetapi, dalam jangka panjang memiliki akibat menumpulnya daya nalar.
Kesurupan
bisa digambarkan sebagai kondisi face to face antara kepribadian dengan
kondisi luar. Anggaplah kepribadian adalah suara dengan volume tertentu,
dan kondisi luar adalah suara dengan volume tertentu pula.
Jika
kepribadian seseorang memiliki volume 5 misalnya, dan kondisi luar memiliki
volume 10, maka yang dominan tentu adalah kondisi luar. Begitu juga sebaliknya.
Nah, kesurupan adalah kondisi di mana pihak luar memiliki dominasi atas
kepribadian seseorang tersebut sehingga kepribadiannya nyaris tidak
nampak.
Cara
untuk mengatasi kesurupan tersebut adalah dengan menguatkan kepribadian seperti
melakukan pertapaan, perenungan, berjalan menuju diri yang sejati, dan mengenal
diri secara terus menerus. Semakin seseorang menemukan dirinya, maka semakin
sulit ia untuk dirasuki oleh pihak luar yang berdampak buruk bagi kehidupannya.
Pada saat yang sama, orang yang mengenal diri
tersebut akan semakin paham ke mana hidup harus diarahkan, bahkan seandainya
ada seribu opini yang menggiringnya untuk menjadi sesuatu yang bukan dirinya,
orang tersebut tidak akan terpengaruh.
Tidak
ada salahnya jika kita mencoba untuk mengenal diri dengan cara melakukan
sesuatu yang tidak umum dilakukan oleh kebanyakan orang, misalnya mendaki bukit
di tengah malam, atau berkunjung ke kuburan di saat kebanyakan manusia
cenderung untuk pergi mengunjungi keramaian. Mengapa demikian? karena setiap
individu itu unik dan tidak mungkin diseragamkan dengan satu tolok ukur. Tidak
ada pilihan lain, kenalilah diri Anda secepatnya dan secara terus menerus.
Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar