Kata
‘orang masuk Islam’ sering kita dengar ketika ada orang yang mengucapkan dua
kalimat syahadat. Kita (orang Indonesia) menyebut peristiwa tersebut sebagai
‘masuk Islam’, sedangkan dalam bahasa Inggris peristiwa tersebut dikenal dengan
istilah ‘convert’ yang berarti mengubah atau secara istilah adalah orang yang
masuk agama lain.
Sebenarnya
istilah tersebut tidaklah salah, hanya saja kurang tepat apabila dihubungkan
dengan Islam. Mengapa demikian? Karena Islam sendiri adalah sikap yang pada
dasarnya dimiliki oleh semua makhluk, bahkan oleh orang yang tidak percaya
Tuhan sekalipun karena Islam adalah prinsip yang berlaku pada pembuluh darah,
detak jantung, pertmbuhan gigi, dan bagian-bagian lain yang ada pada tubuh
manusia.
Semua
fakta tersebut tunduk pada sebuah komando (yang kita sebut sebagai hukum alam)
sehingga mereka memiliki cara bekerja yang bisa dipelajari dengan kaca mata
sebab akibat.
Jadi, ketika ada fakta ‘orang masuk Islam’,
yang terjadi sebenarnya adalah ‘orang kembali ke Islam’ (dengan kesadarannya).
Sebelum seseorang memiliki status agama tertentu, dia sudah memiliki agama dalam
arti sikap kepatuhan. Pengertian seperti ini hanya tercakup dalam makna Islam.
Dari sudut inilah ungkapan ‘he converts
to Islam’ menjadi non sense, lebih tepatnya adalah ‘he backs to Islam’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar