Sabtu, 12 Oktober 2013

Saat Menonton Televisi

Siapa yang tidak kenal televisi? sebuah media massa yang memiliki pengaruh sangat dahysat terhadap milyaran manusia saat ini. Televisi mampu menggiring seseorang untuk melakukan sesuatu. Secara tidak sadar, kehendak, cita-cita, bahkan menjadi landasan ideologi pagi para penonton. Bagaimana tidak, seseorang yang seharusnya sudah merasa tenang dengan kehidupannya harus "mengobrak-abrik" dirinya karena ingin mengikuti arus yang digerakkan oleh televisi. Dampak yang sangat kuat namun tidak disadari oleh para penontonnya adalah cara berpikir, sehingga siapa saja bersedia untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukannya.
Saya memiliki simulasi untuk persoalan tersebut. Misalnya Anda adalah orang yang cukup cantik dengan diri Anda saat ini, dengan kesederhanaan Anda saat ini, dan dengan kerendahan hati Anda saat ini. Dengan apa yang Anda miliki, sebenarnya Anda sudah tidak perlu lagi untuk berangan-angan melambung dan membuat diri Anda tidak seimbang. Akan tetapi, televisi membuat Anda merasa sangat bermimpi untuk menjadi orang lain secara tidak rasional dan cenderung "memaksa" sehingga pengeluaran yang dulunya cukup (katakanlah 10), sekarang harus berlipat menjadi 30. Tidak jarang seseorang yang dulu memandang manusia karena sikapnya, tapi sekarang memandang manusia karena merk barang yang dimilikinya. Semua itu merupakan "ajaran agama" televisi yang sudah sangat mendominasi cara berpikir umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar