Kenapa ada
kerajaan besar dan pada akhirnya hancur?
karena kahancuran pada segala sesuatu
harus ada untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak hancur. Dengan
kehancura, maka sesuatu yang tidak hancur/kekal akan dapat dikenali.
Kenapa Ali bin Abi
Thalib berdiam diri sedangkan beliau berhak menjadi pemimpin?
Karena beliau tidak berambisi
kekuasaan. Kalau pun memimpin, harus tetap berdaarkan kesadaran umat (dan bukan
paksaan atau dengan pencitraan diri) yang mengangkat, meskipun kepemimpinan itu
adalah haknya Ali bin Abi Thalib. Beliau tidak mengorganisir masyarakat untuk
menggulingkan penguasa yang ada saat itu. Sebagaimana yang dilakukan oleh
Muhammad Ainun Nadjib (Cak Nun) yang tidak mengorganisir jamaah Maiyah untuk
menggulingkan pemerintahan saat ini. Meskipun Cak Nun sendiri tidak setuju
dengan pemerintah.
Yang
paling berhak menjadi pemimpin adalah yang paling memenuhi criteria. Cak Nun menjelaskan
bahwa pemimpin harus memiliki criteria: Satrio Pinandito Sinisiyan Wahyu/ Seorang
Satria Suci yang Terbimbing oleh Wahyu. Jika para jamaah Maiyah memiliki
kepekaan, sebenarnya yang dimaksud Satrio Pinandito Sinisiyan Wahyu adalah Cak
Nun sendiri. Jadi, yang berhak menjadi pemimpin adalah Cak Nun atau orang
seperti Cak Nun. Akan tetapi, pemimpan yang benar-benar layak untuk menjadi
pemimpin tidak akan menunjuk dirinya sebagai orang yang pantas memimpin. Jadi,
mengangkat pemimpin adalah kewajiban bagi umat. Sehingga pemimpin tidak perlu
lagi untuk mengangkat dirinya sendiri.
Begitulah
ummah dan imamah. Keduanya adalah kerjasama, dan bukan penekanan/pemaksaan
sang Imam terhadap umatnya.
Kenapa Harus Ada
Kematian?
Karena manusia membutuhkan
kesempurnaan. Untuk mencapai kesempurnaan, satu-satunya jalan adalah kematian.
Kesempurnaan
itu seperti kendaraan yang melaju dengan kecepatan 1000 kilometer per jam. Jika
seseorang sudah mempersiapkan diri untuk diseret oleh dengan kendaraan
tersebut, maka ia pun akan melaju dengan cepat dan sampai tujuan dengan cepat
pula. Seperti gerbong ketereta api yang diseret dengan gerbong yang paling
depan.
Akan
tetapi, jika seseorang tidak mempersiapkan diri, maka kecepatan 1000 kilometer
itu akan terasa sangat menyiksa. Lantaran ia tidak siap melaju dengan kecepatan
tersebut karena dirinya belum memiliki roda dan peralatan lainnya untuk melaju
dengan cepat. Kalau pun seseorang tersebut sampai tempat tujuan, ia akan sampai
dengan keadaan yang hancur berantakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar