Rabu, 27 November 2013

Epistemologi Menurut Saya Lho…



Saya berangkat dari sebuah contoh. Misalnya begini: saya mengatakan kalau malam jangan tidur. Umumnya orang lebih memilih tidur pada waktu malam karena secara mainstream, malam hari memang waktunya tidur. Sedangkan saya terbalik. Saya mempunyai beberapa alasan, salah satunya karena malam hari itu waktu yang sangat tepat untuk merenung. Bagi saya malam hari adalah waktu untuk bangun dan mendapatkan ilmu yang banyak dan gratis.
Maka dari itu, pola hidup saya dengan kebanyakan orang menjadi berbeda. Ada apa dibalik semua itu? Di sinilah epistemology mulai bekerja. Pertanyaan-pertanyaan lain muncul, seperti apa yang dimaksud dengan merenung sehingga bisa menjadi salah satu alasan untuk merubah pola hidup sehari-hari? Kenapa kebanyakan orang menganggap bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur? 

Bisa juga dikatakan bahwa epistemology adalah pemikiran teoritis yang mendasari tindakan.

Epistemology juga berarti pembahasan mengenai segala sesuatu yang terkait dengan pengetahuan.

Ciri epistemology adalah semua pembahasan yang bisa didahului dengan pernyataan bahwa “saya mengetahui…”. Misalnya saya mengetahui bahwa saya hidup. Kalimat ini berada pada ranah pembahasan epistemology. pembahasannya seperti ini: bagaimana cara anda mengetahui bahwa anda hidup? Dengan alat apa anda mengetahui hal tersebut?. Jawabannya adalah (misalnya): saya mengetahui bahwa saya hidup karena saya mengenal adanya kematian sebagai sebuah pembeda dari hidup. Untuk menjawab pertanyaan yang kedua bisa dengan cara ini: tutup mata, telinga, dan jangan fungsikan indera peraba anda, setelah itu tanyakan pada diri anda  “apakah anda masih mengetahu bahwa anda hidup”? jawabannya pasti “iya”

 Artinya bahwa pengetahuan kita bahwa kita hidup tidak tergantung pada pancaindera. Jadi darimana pengetahuan itu? Dari akal atau saya sebut sumber internal.  Masalah sumber internal dan sumber eksternal akan saya bahas di halaman lain. Rencananya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar