Minggu, 24 November 2013

Guru Tercinta



Bahagiaku adalah ketika bertemu dengan manusia agung. Siapakah manusia agung itu? Ialah mereka yang menempuh hidup ini secara total tenggelam dalam cinta. Mereka berbicara, dan pembicaraan mereka tidak sia-sia. Mereka berjalan, dan perjalanan mereka karena menebar cinta.
Mereka mampu memperkaya diri, mampu meraih popularitas, dan mampu menjadi penguasa, akan tetapi yang terpenting bagi mereka bukanlah itu semua. Mereka adalah orang yang tidak mendahulukan dirinya. Mereka adalah orang yang sadar akan siapa diri mereka. Kesadaran mereka adalah kesadaran yang sangat mendasar dan bukan kesadaran palsu. Mereka sadar bahwa mereka adalah ciptaan Sang Maha Pencipta.
Melihat mereka seperti melihat gerbang surga. Seakan jalan menuju kebahagiaan sejati benar-benar terbentang hingga hati ini yakin seyakin-yakinnya akan cahaya di akhir nanti.
Sesungguhnya, pertemuan dengan mereka adalah pemberian dari Allah untuk orang-orang tertentu. Tidak semua orang diberikan kesempatan untuk merasakan nikmatnya duduk bersama mereka. Allah menyeleksi dengan cara menurunkan hujan (misalnya), dan hanya orang yang memiliki cinta terhadap kebenaranlah yang akan diberi berkah untuk bertemu dengan manusia-manusia agung itu.
Bagaimana aku tidak bahagia bertemu denganmu wahai guruku. Engkau memberi contoh bagaimana menyikapi kehidupan ini. Engkau melakukan perjalanan cinta dengan penuh penderitaan. 


Cak Nun. Engkau mengingatkanku pada sebuah cahaya yang sangat dicintai Allah, yaitu Muhammad. Terimakasih guru…salam cinta dari muridmu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar