Jumat, 13 Desember 2013

50%

Bukan hidup namanya, jika tidak terkait dengan sesuatu yang absolut. Sesuatu yang absolute itu silahkan kau sebut sebagai apa, manusia mengenalnya sebagai Tuhan.

 Kalau sesuatu yang absolut itu sudah di afirmasi, barulah saya bisa memulai penulisan ini.

Jadi begini, manusia itu sudah diberi jatah untuk mendapatkan kegembiraan 50% dan kesedihan atau beban 50%. Anggaplah seperti itu. Sekarang tinggal milih, mana yang kita habiskan lebih dahulu, kegembiraan atau beban?

Saya melihat, menimbang, menilai, dan memutuskan bahwa kita perlu belajar pada orang-orang yang cerdas dalam memilih. Mereka adalah orang yang dewasa dan tidak cenderung untuk memilih bersenang-senang, melainkan mengambil jatah penderitaan untuk dilahap terlebih dahulu.

Terserah apapun kegiatannya, entah merenung, bekerja, belajar, dan lain-lain.

Memang benar, terlalu banyak tertawa tanpa nilai yang terhubung dengan sesuatu yang absolut tadi, bisa membuat orang jadi tumpul pikirannya.

Bisa dibandingkan antara orang yang berjalan menanjak dengan orang yang sedang turun. Yang menanjak terlihat lebih banyak mengeluarkan tenaga dibandingkan dengan yang turun. Begitulah kira-kira perumpamaan orang-orang yang memilih menunda kesenangannya dibandingkan dengan orang yang memilih kesenangan semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar