Jika aku ditanya “apa yang kau
lakukan untuk negeri?” aku menjawab “mengendalikan diri”.
Jika aku ditanya “apa yang sudah
kau perbuat untuk negara?”, aku menjawab “mengedalikan diri”.
Jika aku ditanya “apa yang kau
lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama?” aku jawab “mengendalikan
diri”.
Mengendalikan diri memiliki
konteks yang luas. Mengendalikan diri memiliki pengertian yang berbeda dari
sekedar menahan diri.
Mengendalikan diri bisa dilakukan
baik dalam keadaan menahan maupun mengekspresikan atau mengejawantahkan sesuatu
dalam diri. Sedangkan menanan diri hanya terkait dengan bagaimana bisa kuat
untuk tidak mengekspresikan.
Salah satu bentuk pengendalian
diri saat ini adalah berpikir dan menulis.
Tak perlu membelah lautan untuk
menjawab tuntutan zaman, karna dengan mengendalikan diri sudah termasuk bagian
dari jawaban itu sendiri.
Cara untuk menyelamatkan orang
lain dari kejahatan adalah mengendalikan diri. Karna dengan mengendalikan diri,
orang lain akan aman dari gangguan kita.
Hidup itu proses panjang. Ibarat penggaris,
yang kita tahu hanya satu cm saja. Padahal ada scenario yang jauh lebih panjang
dari itu. Dalam konteks ini, pengendalian diri bisa berarti mencoba untuk
membaca waktu sebagai sebuah kesatuan sehingga muncul optimisme dalam
ketidaktahuan itu.
Pengendalian diri juga bisa diartikan
sebagai pengalaman membaca sesuatu secara konstruktif. Membaca adalah kemampuan
potensial yang ada pada diri manusia. Jika tidak diarahkan dengan benar ia akan
menjadi penyakit masyarakat.
Dan seterusnya dan seterusnya…itulah
pengendalian diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar