Minggu, 15 Desember 2013

Pengendalian Diri



Jika aku ditanya “apa yang kau lakukan untuk negeri?” aku menjawab “mengendalikan diri”.

Jika aku ditanya “apa yang sudah kau perbuat untuk negara?”, aku menjawab “mengedalikan diri”.

Jika aku ditanya “apa yang kau lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama?” aku jawab “mengendalikan diri”.

Mengendalikan diri memiliki konteks yang luas. Mengendalikan diri memiliki pengertian yang berbeda dari sekedar menahan diri.

Mengendalikan diri bisa dilakukan baik dalam keadaan menahan maupun mengekspresikan atau mengejawantahkan sesuatu dalam diri. Sedangkan menanan diri hanya terkait dengan bagaimana bisa kuat untuk tidak mengekspresikan.

Salah satu bentuk pengendalian diri saat ini adalah berpikir dan menulis.

Tak perlu membelah lautan untuk menjawab tuntutan zaman, karna dengan mengendalikan diri sudah termasuk bagian dari jawaban itu sendiri.

Cara untuk menyelamatkan orang lain dari kejahatan adalah mengendalikan diri. Karna dengan mengendalikan diri, orang lain akan aman dari gangguan kita.

Hidup itu proses panjang. Ibarat penggaris, yang kita tahu hanya satu cm saja. Padahal ada scenario yang jauh lebih panjang dari itu. Dalam konteks ini, pengendalian diri bisa berarti mencoba untuk membaca waktu sebagai sebuah kesatuan sehingga muncul optimisme dalam ketidaktahuan itu.

Pengendalian diri juga bisa diartikan sebagai pengalaman membaca sesuatu secara konstruktif. Membaca adalah kemampuan potensial yang ada pada diri manusia. Jika tidak diarahkan dengan benar ia akan menjadi penyakit masyarakat.

Dan seterusnya dan seterusnya…itulah pengendalian diri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar