Selasa, 03 Desember 2013

Hati-hati dengan Dunia dan Para Penghuninya



Sejauh apapun pengembaraan, sebanyak apapun referensi dari buku, apapun yang pernah kau dengar, tetaplah untuk bisa menyaring informasi dari luar itu.
Karena suatu saat kau harus meninggalkan semua itu. Pertanggungjawaban utamamu adalah bagaimana kau bersikap terhadap apa yang sudah pernah sampai padamu.

 Bersikaplah adil pada semua itu.
Terutama adalah menggali diri sendiri.
Hati-hati dengan dunia dan para penghuninya.
Ya, aku termasuk orang yang “jijik” melihat dunia sekarang. Ini bukan pernyataan untuk negative/menegasikan kehidupan. Tapi justru sebaliknya, semangat untuk mencari kehidupan dan lingkungan yang lebih baik.

Tahukah kamu bahwa: lilin akan menerangi kegelapan. Tapi lilin itu sendiri akan masuk dalam kategori gelap jika ada cahaya yang lebih terang darinya.
Barangkali judul dari tulisan ini adalah karena aku melihat cahaya yang terang itu namun tidak kujumpai dalam dunia nyata.

Jadi, maafkan aku dunia…aku ingin hijrah. Lama aku berada dalam permainan yang kau suguhkan. Banyak pemain-pemain yang ikut nimbrung bersamamu, ada yang bertindik, bertatto, bersarung, berkopyah, menggendong kitab, fanatic madzhab, suka pamer duit, suka membicarakan aib, ada yang sukanya ngajak debat, macem-macemlah.
Aku sudah tidak kaget dengan isu-isu apapun yang lagi gencar sekarang. Bahkan jika dikabarkan besok kiamat pun aku tidak kaget. Bagiku itu adalah hal biasa.
Sudah saatnya hijrah dalam arti yang sebenarnya. 

Allahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar